|

Minggu, 31 Maret 2013

Tabibaliku goes to Banyuwangi



Kejadiannya sich sudah lumayan lama yaitu pada tanggal 10 januari 2013 kemarin,awalnya tujuan keBanyuwangi ini sich mau coba theraphy sengat lebah(nama sebenernya kurang tau) yang menurut informasi therapy ini cukup banyak yang cocok bahkan ustazd yang mengajar dimasjid kami,beliau mempunyai sakit jantung,setiap jantungnya mulai terasa sakit beliau langsung minta disengat sama lebah ini,mangkanya jadi penasaran sekali harim ana yang suka hunter barang2 yang terbuat dari kaleng katanya sich mau obok2 toko klontongan disana walhasil berangkatlah kami sekeluarga.


Kami start dari rumah kurang labih pukul 6 pagi,harapannya kalau berangkat jam segitu ga terperangkap macet tapi ternyata satu hal yang kami lupakan kalau… diBali akan melaksanakan HARI RAYA NYEPI yang bertepatan pada tanggal 12 januari dan biasanya sebelum nyepi diadakan upacara ditepi pantai yang disebut MELASTI yang bartujuan mensucikan diri dari perbuatan buruk dimasa lalu dan membuangnya kelaut(lebih jelas akan kami up di postingan berikutnya),syukurnya tidak terjadi kemacetan total,kendaraan kami  merayap dan sampailah dipelabuhan Gilimanuk sekitar 13:00 siang.

Sekitar pukul 14:00 kami sampai diPelabuhan ketapang dan langsung menuju tempat menginap BELLA  VISTA VILLA,murah meriah tapi lumayan manyuss.





Setelah istirahat dan makan siang sebentar kami melanjutkan ketujuan utama yaitu sengat lebah…
sampai ditempat sekitar jam 16:00,mungkin nasib yang lagi bepihak biasanya tempat theraphy ini selalu dipenuhi pasien yang mayoritas dari pulau Bali tapi ternyata hari itu pasien hanya  4 orang termasuk saya (Lucky..),jadi ga perlu nunggu terlalu lama.
Diluar dugaan ternyata yang mengobati ini bukannya bapak-bapak atau kakek-kakek tapi ternyata yang diberi karohmah adalah seorang wanita muda.
kami duduk berbaris dengan bertelajang dada.. menunggu nasib,kebetulan saya duduk bagian terakhir jadi bisa melihat para korban yang meringis menahan sakit akibat sengatan lebah.kalau melihat dari reaksi meringisan para korban sepertinya lumayan juga sakitnya.


akhirnya saat yang ditunggu-tunggu datang juga.. saya mulai menyerahkan punggung & adawwww.. ..sengatan pertama mendarat mulus,disusul yang kedua,ketiga,keempat dan tampa Terasa air mata inipun berlinang,kurang lebih 7 sampai 8 kali sengatan walhasil badan terasa panas dingin tapi itu tidak berlangsung lama hanya 1-2 jam saja,pesan di Embak yang mengobati tadi sich..”dua hari kedepan dibekam ya lantas banyak makan kambing terutama kepala & lemaknya”. Tidak ada kata yang bisa terucap karena menahan panas dingin sayapun hanya bisa mengangguk saja.
Dari sinilah ana makin menyadari bahwa wanita ternyata luar biasa..

Yang membuat saya terkesan,menurut informasi sebagian masyarakat disana bahwa sebagian besar penghasilah dari pengobatan itu diberikan kepondok pesantren yang berada tepat didepan tempat praktek tersebut.

By Unknown with No comments